Cari Blog Ini

Senin, 27 Desember 2010

Variasi Gaya Bercinta Dengan Bantal

Posisi bercinta yang paling sering dilakukan setiap pasangan adalah posisi misionaris, lelaki diatas dan perempuan dibawah. Posisi bercinta misionaris ini sejak jaman dulu nyaris tak pernah ketinggalan atau bahkan terlupakan di setiap hubungan seksual dengan pasangan. Posisi ini sangatlah umum diminati dan dilakukan banyak pasangan, disamping posisi yang mudah dilakukan, posisi ini juga kebanyakan disenangi oleh hampir setiap lelaki di dunia.
Namun, tak ada salahnya jika posisi misionaris ini dikombinasikan dengan sesuatu hingga tak tampak monoton dan membosankan. Misionaris bisa dikombinasikan dengan berbagai posisi diantara posisi men on top. Salah satu posisi misionaris yang memiliki sensasi gairah adalah posisi misionaris dengan menggunakan bantal. Bantal yang umumnya dipakai untuk tidur ini bisa digunakan sebagai penyangga pinggul pihak pasangan perempuan untuk memberikan akses bagi penetrasi yang mendalam dan mendapatkan sensasi yang berbeda.
Dengan menggunakan penyangga pada pinggul perempuan yang tidur dengan posisi terlentang akan membuat liang vergie tersenyum bergairah. Lelaki bisa memposisikan dirinya dengan duduk diatas kedua betisnya. Penetrasi akan bisa diraih dengan pencapaian sensasi yang penuh kenikmatan pada kedua belah pihak.
Tangan lelaki bisa diposisikan pada pinggul pasangan perempuan. Setidaknya, tangan lelaki bisa mengarahkan tubuh pasangan perempuan kemanapun ia suka. Sesekali, perempuan bisa mengambil alih kontrol dengan menggoyang pinggul saat penetrasi. Arah goyangan disesuaikan dengan keinginan pihak perempuan.
Dengan menggunakan kedua tangan, lelaki bisa menjaga alur goyangan pasangan perempuan agar tak keluar jalur saat terjadi penetrasi. Dengan posisi misionaris seperti ini, area sensitif pasangan perempuan bisa dirangsang dengan menggunakan tangan lelaki seperti memberi stimulasi rangsangan pada payudara dan bokong.
Posisi misionari dengan menggunakan alat bantu penyangga ini telah dilakukan sebelumnya oleh banyak pasangan sejak dulu. Sensasi kenikmatan pada G-Spot pasangan perempuan juga akan mudah terjelajah oleh lelaki pada posisi ini. Sedangkan pada klitoris, lelaki bisa merangsangnya dengan menggunakan tangan saat dilakukannya penetrasi. Lakukan posisi ini dengan senyaman mungkin. Selanjutnya, terserah anda.

Keywords:


posisi bercinta yang disukai pria, sex dengan pariasinya, cara mudah penetrasi di malam pertama, sek ala jaman dulu, posisi misionari, macam macam teknik dan gaya bercinta, macam 2 gaya sex, gaya variasi bercinta, gaya sex yang disukai pria, gaya making love, gaya make love, gaya bercinta yang paling disukai pria,gambar gaya bercinta, variasi gaya bercinta

Tiga Posisi Gaya Bercinta Terbaik

1. Gaya Dok-al-Arz
Posisi gaya bercinta Dok-al-ArzIni merupakan posisi yang paling terkenal di Arab (dari awal abad 14-an) yang dituangkan dalam buku Kebun Wewangian Perfume Garden yang ditulis Muhammad ibn Muhammad al-Nafzaw.
Gaya ini direkomendasikan bagi pihak pria yang mengharapkan pihak wanita terus bermain cinta dengan semangat. Gerakannya cukup mudah, pria duduk di tepi tempat tidur, dengan kaki berpijak pada lantai. Sedang pihak wanita berdiri dihadapannya sambil terus memberikan ciuman.
Pihak wanita yang bertindak melakukan penetrasi sambil terus memberikan ciuman sambil melingkarkan kaki di pinggang pria. Dalam posisi ini wanita yang memegang kontrol. Kehebatan dari gaya ini adalah adanya stimulasi pada area klitros, G-spot, dan bahkan bagian T-zone yang berada di balik dubur.
2. Gaya Kuda
ngeseks dengan gaya kudaGaya kuda merupakan gaya favorit dari seks Tao. Kehebatan gaya ini adalah mampu memberikan ereksi maksimum pada pihak pria, dan pihak wanita mendapat penetrasi yang mendalam serta stimulasi G-spot, demikian juga dengan T-zone.
Caranya pihak wanita berbaring di tempat tidur yang tinggi atau meja, sedangkan pihak pria dalam posisi berdiri. Wanita dalam posisi mengangkang serta mengangkat lutut hingga ke dada, sementara pria melakukan penetrasi. Selanjutnya anda dan pasangan yang lebih tahu.
3. Gaya Kepiting
Gaya KepitingPosisi ini sama sekali bukan doggy style. Untuk mencoba gaya ini, pria dan wanita dalam posisi berbaring saling berhadapan. Pihak pria melakukan penetrasi diantara kaki pihak wanita, sedangkan salah satu kaki wanita melintang melewati salah satu paha pihak pria.
Posisi ini memungkinkan pihak pria untuk melakukan penetrasi lebih mendalam dan memberikan rangsangan lebih pada klitoris wanita.
Posisi gaya bercinta dari jaman ke jaman sebenarnya sangat banyak pilihan yang dapat diambil sebagai dasar variasi. Namun, sepanjang sejarah tiga posisi tersebut yang dianggap sebagai posisi terbaik. Bagaimana dengan anda dan pasangan? Selamat mencoba !

Mengurangi Rasa Sakit Saat Hubungan Seks Malam Pertama

Mayoritas kebanyakan wanita mengatakan kegiatan bercinta pada malam pertama terasa sangat menyakitkan. Hal ini biasanya disebabkan karena kondisi fisik yang kurang fit, kurang persiapan maupun stres. Namun, bukan berarti tidak ada cara untuk menyiasatinya. Berikut sekilas panduan yang bisa dipraktikan untuk pasangan suami-istri (pasutri) baru guna mengurangi rasa sakit ketika bercinta untuk pertamakalinya, seperti yang dikutip dari collegecandy melalui laman Wolipop.
Perlu adanya persiapkan diri baik fisik maupun psikis dari beberapa hari atau bila perlu bisa dipersiaplan semenjak satu bulan sebelumnya. Miss V (vagina) adalah organ yang elastis bagi wanita, meskipun pada awalnya miss V tidak mau merenggang, namun perlahan-lahan dinding miss V akan mengalah juga.
Cobalah untuk melakukan latihan perenggangan miss V dengan memberikan stimulus/rangsangan ringan pada area miss V anda. Beberapa gerakan senam juga bisa membantu hal ini, bisa mencoba gerakan kegel sebagaiman yang dianjurkan untuk ibu hamil & sehabis melahirkan.
Perhatikan apakah otot disekitar miss V tegang atau rileks? Apakah stimulus ringan tersebut membuat Anda merasa sakit? Jika ya, upayakan untuk melepas ketegangan otot miss V dengan cara merilekskan diri dan diamkan penetrasi selama sekitar 10 menit. Jika perlu, gunakan lubrikan/pelumas buatan untuk membantu proses stimulasi.
Yang paling penting adalah, Anda dan pasangan merasa rileks dan nyaman. Perasaan rileks dan nyaman bisa mengurangi rasa sakit karena tubuh akan bereaksi secara natural. Jika posisi konvensional (wanita di bawah) tidak membuat Anda nyaman, bisa juga mencoba posisi woman on top. Dengan begitu Anda bisa mengontrol kedalaman dan kecepatan penetrasi Mr. P (penis) sehingga Anda bisa berhenti sejenak ketika merasakan sakit.

Tips Romantis Malam Pertama

      Malam pertama, malam yang dinantikan tiap pasangan. Malam sakral ini juga biasanya jadi kesempatan pasangan pengantin baru melakukan hubungan seksual untuk pertama kalinya. Seks merupakan sesuatu yang naluriah. Meski demikian, bagi Anda yang akan menikah, tak ada salahnya Anda ketahui lebih dulu seluk beluk seks agar malam pertama Anda lebih indah dan tak terlupakan.
Foreplay
Malam pertama merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu setiap pasangan pengantin baru untuk melepas luapan cinta dan kasih sayang. Dua sejoli sejati yang terikat janji, telah diizinkan untuk menikmati indahnya kebersamaan, mencurahkan kasih sayang, dan juga berhubungan intim.  Tentunya tak sekedar melepas gairah saja, namun kasih sayang pun harus terasa di dalamnya. Salah satu bentuk cinta dalam rumah tangga terukur dengan memperhatikan keinginan, dan kebutuhan, serta kesediaan memuaskan pasangan satu sama lain.
Berbeda dengan laki-laki, perempuan lebih kompleks dalam menyambut malam pertama ini. Kondisi psikologis, selaput dara yang masih utuh, serta sempitnya liang vagina karena belum pernah berhubungan seksual, dapat membuat perempuan tak merasakan nikmat, justru kesakitan saat bercinta untuk pertama kalinya.
Bukan tak mungkin pengalaman malam pertama yang tak menyenangkan membuat perempuan malas untuk bercinta lagi, bahkan menjadi frigit. Untuk itu,foreplay atau bisa diartikan pemanasan amat penting dilakukan untuk membuat sang istri lebih nyaman, rileks, dan lebih siap ”tempur”.
Bagi perempuan, kata-kata lembut penuh kasih sayang, bisikan intim, candaan mesra, sentuhan, dan ciuman bisa membuat hasrat memanas. Pijatan pun bisa merupakan awalan yang baik sebelum intercourse.
Tak hanya terpusat pada payudara dan organ genital, sentuhan dan kecupan pada leher, perut, punggung, telinga, jari-jari kaki dan tangan bisa menjadi pemanasan yang menyenangkan. Payudara, aset yang satu ini merupakan salah satu daya tarik seksual perempuan, area sensitifnya terutama terletak di sekitar puting.
Rangsangan pada klitoris dan sekitar vagina akan dapat  menjadi tahapan awal menuju ke penetrasi. Pada banyak pasangan, oral seks merupakan menu pembuka yang menggairahkan. Oral seks pun bisa membuat banyak perempuan mengalami orgasme bahkan sebelum penetrasi dimulai.
Penetrasi
Memuncaknya hasrat pada perempuan ditandai dengan produksi pelumas alami pada vagina. Pelumas ini berfungsi sebagai pelicin yang memudahkan penetrasi penis ke dalam Miss V. Pada hubungan yang pertama kali, penetrasi sering diiringi rasa sakit. Agar tak mengganggu nikmatnya malam pertama, tak ada salahnya siapkan gel pelumas khusus sebagai pelicin tambahan.
Penetrasi pada pasangan yang baru pertama kali bercinta biasanya dilakukan dengan gaya konvensional (misionaris). Gaya ini posisi suami berada di atas tubuh istri. Posisi misionaris juga dianjurkan bagi pasangan yang ingin segera memiliki keturunan. Posisi ini memudahkan sperma mencapai sel telur untuk terjadinya pembuahan. Beragam posisi bisa dicoba, namun tentu saja harus atas kesepakatan suami dan istri. Hal ini penting agar tak menjadi ganjalan atau bahkan muncul rasa jijik saat melakukan posisi tertentu.
Afterplay (Setelah Bercinta)
Pengalaman pertama nan mendebarkan telah dirasakan. Setelah bercinta kebanyakan laki-laki akan merasa mengantuk sementara perempuan justru merasakan sebaliknya. Ada baiknya tak langsung tidur setelah bercinta. Perempuan biasanya masih ingin bermanja-manja setelah aktivitas seks usai.
Berpelukan setelah bercinta merupakan salah satu ekspresi kasih sayang satu sama lain. Momen setelah bercinta juga kesempatan yang pas untuk sekedar ngobrol, maupun berbicara dari hati ke hati. Saat setelah bercinta biasanya tubuh rileks, dan pikiran lebih jernih.
G-Spot dan Orgasme
Kebanyakan perempuan yang baru pertama kali melakukan hubungan intim tak mengalami orgasme. Padahal sebenarnya, orgasme pada malam pertama bukan sesuatu yang mustahil. Kepuasan seksual amat relatif. Tiap orang memiliki sensasi yang khas saat mencapai puncak kenikmatan. Ketika berhubungan seksual, kita merasakan ketegangan pada otot dan saraf. Saat mencapai puncak ketegangan tersebut berganti dengan sensasi nikmat yang luar biasa, inilah yang disebut dengan orgasme.
Terjadinya orgasme memacu jantung Anda berdetak lebih cepat. Begitu pun aliran darah lebih cepat terutama di area kemaluan yang menghasilkan kontraksi sekitar 5-15 kali dalam 0,8 – 1 detik.
Saat orgasme tubuh memproduksi hormon endorfin dan serotonin. Hormon endorfin ini merupakan zat yang mempunyai daya analgetik. Endorfin bersifat analgetik yang berguna untuk menangkal rasa sakit, kelelahan, dan menyegarkan tubuh. Sementara serotonin mempunyai manfaat antidepressant, yang bisa membuat rileks dan mengurangi ketegangan pikiran.
Perempuan akan mudah mencapai orgasme saat tersentuh G-Spot-nya. G-Spot (Grafenberg Spot) ini jika dirangsang dengan tepat akan mampu membuat perempuan mengalami orgasme berkali-kali (multipel orgasme). G-Spot sendiri berada di belakang tulang kemaluan dan mengelilingi uretra. G-Spot kaya akan saraf hingga amat peka  terhadap sentuhan. Jika terangsang, G-Spot akan mengeras dan membesar.
Berbentuk mirip spon dengan ukuran sekitar 2-3 cm, G-Spot ini dapat dicapai jari dengan telapak tangan menghadap ke atas. Posisi misionaris, doggy style, dan penetrasi dari samping diyakini mampu merangsang G-Spot lebih maksimal, hingga perempuan lebih mudah orgasme.
Bagaimana menemukan G-Spot? Posisi G-Spot tidak persis sama pada tiap perempuan. Namun ketika terangsang, akan muncul rasa seperti ingin buang air kecil. Hal ini jadi indikasi letak G-Spot. Laki-laki sering khawatir dengan ukuran penisnya. Padahal panjang pendek Mr. P tak terlalu berpengaruh terhadap kepuasan pasangan. Mr. P berukuran minimal pun akan tetap mampu mencapai posisi G-Spot, yang hanya sekitar 3-5 cm di belakang mulut vagina bagian atas.

Kamis, 23 Desember 2010

Molly kakak kelasku

Mula mula gue ingin memperkenalkan diri. Nama gue Daron. Gue ada kesempatan belajar di Malaysia karena ayah gue bekerja di sana. Ketika itu gue berumur 15-16 kira-kira kelas 1 SMA. Pertama kali masuk skolah ada upacara bendera. Waktu lagi kenalan ama temen-temen baru ada cewe’ datang dari arah pintu gerbang dengan terburu-buru, soalnya semua murid sudah berbaris. Gue liatin tuh cewe’..”OK jugak nih..”. Setelah gue tanya temen gue ternyata die kakak kelas. Umurnya 17an kira-kira kelas 3 SMA. Namanya Molly.
“Cute juga nama doi”.
Tiba -tiba dari belakang ade rekan sekelas megang bahu gue.
“Ngapain loe nanyain tentang kakak gue?”.
Buset dah, kaget gue. Gue cuma takut dipukulin soalnya die ‘gangster’ di sekolahan.
“Ah..enggak kok. Nanya doank” kata gue dengan gementar.

Balik dari sekolah gue terus ngebayangin tuh cewe. Gue nggak bisa ngilangin die dari pikiran gue. Gila cantik banget. Bibirnya yang kecil dan tipis, buah dadanya yang montok (mungkin boleh dibilang lebih besar dari ukuran teman sebayanya), betisnya yang putih dan mulus, pokoknya absolutely perfect. Gue cuma bisa ngebayangin kalo-kalo die mau ama gue.
Di suatu pagi yang cerah (gue belajar kalimat kayak gini waktu kelas 4 SD), gue ama nyokap pergi ke deretan toko-toko di deket rumah. Maksudnya sih mau nyari toko musik, soalnya gue mau belajar main gitar. Setelah kira-kira 1 bulan baru gue tau bahwa guru gitar gue sama ama adiknya Molly. Terus guru gue tu nyaranin kita berdua ngadain latihan bersama di rumahnya. Gue girang banget. Mungkin ada kesempatan gue ngeliatin wajah cantik kakaknya. Yah.. walaupun kagak “buat” ngeliat wajahnya juga udah cukup.
Waktu liburan semester adiknya (biar lebih gampang gue tulis Jason) ngundang gue ke rumahnya untuk latihan gitar barengan. Terus gue tanya ada siapa aja di rumahnya.
“Gue ama kakak gue doank kok” jawabnya. Wah.. berdebar-debar nih rasanya. Tapi gue juga rasa diri gue sendiri bodoh. Soalnya die aja kagak kenal gue, malahan cuma ngobrol sekali-sekali melalui chatting. Tapi gue ngak peduli.
Jason sebenarnya belom mastiin kapan gue bisa dateng ke rumahnya. Tapi gue ngak peduli dateng ke rumahnya hari itu karena gue cuma ada waktu hari itu. Sampai di depan pagarnya gue neken bell. Kelihatannya sepi. Tiba-tiba pagar terbuka (pagar automatik nih) terus kakaknya muncul.
“Nyari siapa?”.
“Jason” gue bilang.
“Wah, maaf, Jasonnya nggak ada tuh.”
Wah.. sekarang baru gue sadar suara Molly ternyata lembut lagi ‘cute’.
“Oh.. ya udah, terima kasih.”
Gue muterin badan gue, belagak mau pergi gitu. Tiba-tiba suara yang lembut itu terdengar lagi.
“Eh.. nggak masuk dulu? Daripada capek bolak-balik mendingan tunggu di sini.”
Wah!! Peluang emas!
Terus gue masuk dan dihidangin minuman dingin ama Molly. Terus dia duduk dihadapan gue ngajakin gue ngobrolin sesuatu. Dalam sekelip mata, pemandangan di depan gue menjadi sangat indah. Kebetulan dia memakai baju T-Shirt tipis dan skirt pendek jadi gue bisa ngeliat bahagian pahanya yang putih mulus. Sekali-sekala gue ngelirik ke bagian dada dan pahanya. Gue rasa sih dia tau tapi dia belagak nggak peduli.
“Kapan Jason balik?” tanya gue.
“Nggak tau kayaknya sih nanti jam 6″
Gue ngelirik jam tangan gue. Sekarang jam 2 petang.
Kira-kira selama 15 menit kami ngobrol kosong. Tiba-tiba ntah gimana jam di meja sebelahnya jatuh. Kami terkejut dan dia terus membereskan benda-benda yang berselerak. Dari belakang gue bisa ngeliat pinggulnya yang putih mulus. Tiba tiba jeritan kecilnya menyadarkan lamunan gue. Ternyata jarinya terluka kena kaca. Naluri lelaki gue bangkit dan terus memegang jarinya. Tanpa pikir panjang gue isep aja darah yang ada di jarinya. Waktu darahnya udah beku gue mengangkat wajah gue. Ternyata selama ini die ngeliatin gue. Tiba-tiba dia ngomong
“Ron, kok lu ganteng banget sih?”
Gue hanya tersipu-sipu. Terus gue diajakin ke tingkat atas untuk ngambil obat luka. Waktu duduk di sofa, gue usapin aja tuh ubat ke jarinya. Tiba-tiba datang permintaan yang tidak disangka-sangka.
“Ron, cium gue dong, boleh nggak?”.
Gue bengong doank nggak tau mo jawab apaan. Tapi bibirnya udah deket banget ama bibir gue. Langsung gue lumat bibir mungilnya. Dia memejamkan matanya dan gue nyoba untuk mendesak lidah gue masuk ke dalam mulutnya. Dia membalas dengan melumat bibir gue. Tanpa sadar tangan tangan gue udah merayap ke bagian dadanya dan meremas-remas payudaranya yang montok dari luar pakaiannya. Dia mendesah lirih. Dan mendengarnya, ciuman gue menjadi semakin buas.
Kini bibir gue turun ke lehernya dan kembali melumat dan menggigit-gigit kecil lehernya sambil tangan gue bergerak ke arah skirt pendeknya dan berusaha meraba-raba pahanya yang putih dan mulus. Tiba-tiba tangannya membuka resleting celana gue dan coba meraih anu gue. Gue semakin ganas. Gue elus-elus celana dalamnya dari luar dan tangan gue satu lagi meremas-remas payudaranya yang montok. Dia mendesah dan melenguh.
Akhirnya gue berhenti melumat bibir dan lehernya. Gue coba melepaskan t-shirtnya yang berwarna pink. Tetapi tangannya mencegah.
“Ke kamar gue aja, yuk!”
Ajaknya sambil menuntun tangan gue. Gue sih ikut aja. Gue kunci pintu kamarnya dan langsung gue raih t-shirtnya hingga dia hanya mengenakan bra putih dan skirt birunya. Gue kembali melumat bibirnya dan coba membuka kaitan branya dari belakang. Sekarang die bener-bener telanjang dada. Langsung gue lumat payudaranya. Gue remas-remas dan gue jilatin puting kiri dan kanannya.
Tanpa disadari dia mengerang.
“ummh..ahh..!”
Gue malah lebih bernafsu. Tiba-tiba tangannya yang lembut meraih penis gue yang sangat besar. Kira-kira 14 cm panjangnya. Dia langsung mengelus-elus dan mulai mengocok penis gue itu. Gue mengerang
“Ahh..Molly..terusin..ahh!”
Kira-kira 15 menit gue melumat payudaranya. Sekarang gue nyoba ngebuka skirt hitamnya. Setelah terlepas gue tidurin dia di ranjang dan kembali melumat bibirnya sambil mengusap-usap vaginanya dari luar CDnya dan tangan gue yang satu lagi memelintir puting payudara kanannya.
“Ahh.. Daron.. ummhh!” Erangnya.
Akhirnya kami berdiri. Dia melepaskan baju dan celana gue dan meraih penis gue yang sangat tegang. Dia nyuruh gue duduk. Terus dia jongkok di depan gue. Dia nyium kepala penis gue dan menjilatnya. Kemudian die berusaha mengulum dan menghisap penis gue yang besar. Gue mengerang keenakan.
“Ummhh..Molly..!!”
Akhirnya gue nggak tahan dan menyuruhnya berhenti. Gue nggak mau keluar terlalu awal.
Terus perlahan-lahan gue lepasin celana dalam putihnya dan memandang sebuah lubang berwarna merah jambu dengan bulu-bulu yang halus dan tidak terlalu banyak di sekelilingnya. Langsung gue tidurin dan gue kangkangin kakinya. Kelihatan vaginanya mulai merekah. Gue yang udah nggak tahan terus menjilati dan menghisap-hisap bahagian selangkangan dan menuju ke arah vaginanya. Gue isep dan jilatin klitorisnya. Molly menggelinjang keenakan sambil mendesah dan mengerang.
“Awwhh.. uhh.. Darroonn..!!
Tiba tiba orgasme pertamanya keluar. Tubuhnya menggelinjang dan dia menjambak rambut gue dan sprei di ranjangnya.
Kemudian gue melebarkan kedua kakinya dan mengarahkan penis gue ke arah lubang kenikmatannya. Sebelum gue masukkin gue gesekin dulu penis gue di pintu lubang vaginanya. Dia mendesah kenikmatan. Akhirnya gue dorong penis gue ke dalam vaginanya. Terasa agak sempit kerana baru 1/3 dari penis gue masuk. Perlahan-lahan gue tarik lagi dan gue dorong sekuat-kuatnya. Ketiga kalinya baru berhasil masuk sepenuhnya.
“Aawwhh..sakit, Ron!!”
Dia mengerang kesakitan. Maka gue berhenti sejenak nunggu rasa sakit dia hilang. Akhirnya gue mulai bergerak maju mundur. Semakin lama gerakan gue semakin cepat. Terasa penis gue bergesekan dengan dinding vaginanya. Kami berdua mengerang kenikmatan.
“Ahh..Molly..enakk!!”
“Mmhh..awwhh..Ron, terus, cepet lagi!”
Gue semakin bernafsu dan mempercepat genjotan gue. Akhirnya dia menjerit dan mengerang tanda keluarnya orgasme ke dua.
Lantas kami berdiri dan gue puter badannya hingga membelakangi gue (doggy style). Gue tundukkin badannya dan gue arahin penis gue ke arah vaginanya dan gue genjot sekali lagi. Kedua payudaranya berayun-ayun mengikut gerakan genjotan gue. Gue pun meremas-remas pantatnya yang mulus dan kemudian ke depan mencari putingnya yang sangat tegang. Kami berdua banjir keringat.
Gue puter putingnya semakin keras dan payudaranya gue remas-remas sekuat-kuatnya.
“Ahh, Daron..gue pingin keluar..!!” jeritnya.
Terus gue percepat gerakan gue dan die menjerit untuk orgasmenya yang kali ketiga. Gue pikir-pikir gue ni kuat juga ya.. Tapi gue juga merasa mo keluar sekarang. Gue nggak sampai hati ngeluarin sperma gue di vaginanya. Langsung gue cabut penis gue dari vaginanya dan gue puter badannya. Gue arahin penis gue ke mulutnya yang langsung mengulum dan melumat penis gue maju mundur. Gue mengerang kenikmatan
“Akhh..Mol, gue keluar..!!”
Gue semburin sperma gue didalam mulutnya dan ditelannya. Sebagian mengalir keluar melalui celah bibirnya. Terus penis gue dibersihin dan dijilatin dari sisa-sisa sperma.
Kemudian gue ngeliat jam di meja. Pukul 5.30!! Mati kalau nggak cepet-cepet. Selepas kami memakai baju semula dia ngucap terima kasih ke gue.
“Makasih, Ron! Belum pernah gue ngrasa sebahagia ini. Sebenarnya dari pertama kali gue ngeliat loe gue udah suka” Katanya.
“Oh, emang mungkin jodoh kali soalnya waktu ngeliat loe di gerbang sekolah gue juga udah suka.” kata gue.
“Tapi gimana dengan adik loe?”
“Nggak apa-apa, dia juga nggak bakalan marah. Adik gue bentar lagi datang. Jadi latihan bareng nggak?”
“Nggak, ah. Males, udah letih latihan tadi” kata gue sambil tersenyum.
Dia pun balas tersenyum. Akhirnya gue balik rumah dengan perasaan gembira. Mimpi gue udah tercapai.

Oh, Nina

Sudah merupakan rutinitas jika dalam liburan panjang Aku menginap dirumah Om Bagas dan Tante Rita di Jakarta. Karena kebetulan juga, tempat kerjaku adalah di sebuah sekolah terkenal di Manado. Jadi, kalau pas liburan panjang, otomatis aku juga libur kerja. Tapi sudah sekitar 6 tahun Aku tak pernah lagi liburan ke Jakarta karena sibuk mengurusi kerjaan yang menumpuk. Baru pada tahun 2002 lalu Aku bisa merasakan nikmatnya liburan panjang. Rumah Om Bagas bisa digolongkan pada rumah mewah yang besar. Walaupun begitu, rumahnya sangat nyaman. Itulah sebabnya aku senang sekali bisa liburan ke sana.
Aku tiba di rumah Om Bagas pada pukul 22.00. karena kelelahan aku langsung tidur pulas. Besok paginya, aku langsung disambut oleh hangatnya nasi goreng untuk sarapan pagi. Dan yang bikin aku kaget, heran bercampur kagum, ada sosok gadis yang dulunya masih kelas 4 SD, tapi kini sudah tumbuh menjadi remaja yang cantik jelita. Namanya Nina. Kulitnya yang putih, matanya yang jernih, serta tubuhnya yang indah dan seksi, mengusik mataku yang nakal.

“Hallo Kak..! Sorry, tadi malam Nina kecapean jadi tidak menjemput kakak. Silahkan di makan nasi gorengnya, ini Nina buat khusus dan spesial buat Kakak.” Katanya sembari menebarkan senyumnya yang indah. Aku langsung terpana.
“Ini benar Nina yang dulu, yang masih ingusan?” Kataku sambil ngeledek.
“Ia, Nina siapa lagi! Tapi udah enggak ingusan lagi, khan?” katanya sambil mencibir.
“Wah..! Udah lama enggak ketemu, enggak taunya udah gede. Tentu udah punya pacar, ya? sekarang kelas berapa?” tanyaku.
“Pacar? Masih belum dikasih pacaran sama Papa. Katanya masih kecil. Tapi sekarang Nina udah naik kelas dua SMA, lho! Khan udah gede?” jawabnya sambil bernada protes terhadap papanya.
“Emang Nina udah siap pacaran?” tanyaku.
Nina menjawab dengan enteng sambil melahap nasi goreng.
“Belum mau sih..! Eh ngomong-ngomong nasinya dimakan, dong. Sayang, kan! Udah dibuat tapi hanya dipelototin.”
Aku langsung mengambil piring dan ber-sarapan pagi dengan gadis cantik itu. Selama sarapan, mataku tak pernah lepas memandangi gadis cantik yang duduk didepanku ini.
“Mama dan Papa kemana? koq enggak sarapan bareng?” tanyaku sambil celingak-celinguk ke kiri dan ke nanan.
Nina langsung menjawab, “Oh iya, hampir lupa. Tadi Mama nitip surat ini buat kakak. Katanya ada urusan mendadak”.
Nina langsung menyerahkan selembar kertas yang ditulis dengan tangan. Aku langsung membaca surat itu. Isi surat itu mengatakan bahwa Om Bagas dan Tante Rita ada urusan Kantor di Surabaya selama seminggu. Jadi mereka menitipkan Nina kepadaku. Dengan kata lain Aku kebagian jaga rumah dan menjaga Nina selama seminggu.
“Emangnya kamu udah biasa ditinggal kayak gini, Nin?” tanyaku setelah membaca surat itu.
“Wah, Kak! seminggu itu cepat. Pernah Nina ditinggal sebulan” jawabnya.
“Oke deh! sekarang kakak yang jaga Nina selama seminggu. Apapun yang Nina Mau bilang saja sama kakak. Oke?” kataku.
“Oke, deh! sekarang tugas kakak pertama, antarkan Nina jalan-jalan ke Mall. Boleh, Kak?” Nina memohon kepadaku.
“Oh, boleh sekali. Sekarang aja kita berangkat!” setelah itu kami beres-beres dan langsung menuju Mall.
Siang itu Nina kelihatan cantik sekali dengan celana Jeans Ketat dan kaos oblong ketat berwarna merah muda. Semua serba ketat. Seakan memamerkan tubuhnya yang seksi.
Pulang Jalan-jalan pukul 19. 00 malam, Nina kecapean. Dia langsung pergi mandi dan bilang mau istirahat alias tidur. Aku yang biasa tidur larut pergi ke ruang TV dan menonton acara TV. Bosan menonton acara TV yang kurang menyenangkan, Aku teringat akan VCD Porno yang Aku bawa dari Manado. Sambil memastikan Nina kalau sudah tidur, Aku memutar Film Porno yang Aku bawa itu. Lumayan, bisa menghilangkan ketegangan akibat melihat bodinya Nina tadi siang.
Karena keasyikan nonton, Aku tak menyadari Nina udah sekitar 20 menit menyaksikan Aku Menonton Film itu.
Tiba-tiba, “Akh..! Nina memekik ketika di layar TV terlihat adegan seorang laki-laki memasukkan penisnya ke vagina seorang perempuan. Tentu saja Aku pucat mendengar suara Nina dari arah belakang. Langsung aja Aku matikan VCD itu.
“Nin, kamu udah lama disitu?” tanyaku gugup.
“Kak, tadi Nina mau pipis tapi Nina dengar ada suara desahan jadi Nina kemari” jawabnya polos.
“Kakak ndak usah takut, Nina enggak apa-apa koq. Kebetulan Nina pernah dengar cerita dari teman kalo Film Porno itu asyik. Dan ternyata benar juga. Cuma tadi Nina kaget ada tikus lewat”. Jawab Nina. Aku langsung lega.
“Jadi Nina mau nonton juga?” pelan-pelan muncul juga otak terorisku.
“Wah, mau sekali Kak!” Langsung aja ku ajak Nina menonton film itu dari awal.
Selama menonton Nina terlihat meresapi setiap adegan itu. Perlahan namun pasti Aku dekati Nina dan duduk tepat disampingnya.
“Iseng-iseng kutanya padanya “Nina pernah melakukan adegan begituan?” Nina langsung menjawab tapi tetap matanya tertuju pada TV.
“Pacaran aja belum apalagi adegan begini.”
“Mau ndak kakak ajarin yang kayak begituan. Aysik, lho! Nina akan rasakan kenikmatan surga. Lihat aja cewek yang di TV itu. Dia kelihatannya sangat menikmati adegan itu. Mau ndak?” Tanyaku spontan.
“Emang kakak pandai dalam hal begituan?” tanya Nina menantang.
“Ee..! nantang, nih?” Aku langsung memeluk Nina dari samping. Eh, Nina diam aja. Terasa sekali nafasnya mulau memburu tanda Dia mulai terangsang dengan Film itu.
Aku tak melepaskan dekapanku dan Sayup-sayup terdengar Nina mendesah sambil membisikkan, “Kak, ajari Nina dong!”. Aku seperti disambar petir.
“Yang benar, nih?” tanyaku memastikan. Mendengar itu Nina langsung melumat bibirku dengan lembut. Aku membiarkan Dia memainkan bibirku. Kemudian Nina melepas lumatannya.
“Nina serius Kak. Nina udah terangsang banget, nih!” Mendengar itu, aku langsung tak menyia-nyiakan kesempatan. Aku langsung melumat bibir indah milik Nina. Nina menyambut dengan lumatan yang lembut.
Tiga menit kemudian entah siapa yag memulai, kami berdua telah melepaskan pakaian kami satu persatu sampai tak ada sehelai benangpun melilit tubuh kami. Ternyata Nina lebih cantik jika dilihat dalam kondisi telanjang bulat. Aku mengamati setiap lekuk tubuh Nina dengan mataku yang jelalatan dari ujung rambut sampai ujung kaki. Sempurna. Nina memiliki tubuh yang sempurna untuk gadis seumur dia. Susunya yang montok dan padat berisi, belum pernah tersentuh oleh tangan pria manapun.
“Koq Cuma dilihat?” Lamunanku buyar oleh kata-kata Nina itu. Merasa tertantang oleh kata-katanya, Aku langsung membaringkan Nina di Sofa dan mulai melumat bibirnya kembali sambil tanganku dengan lembutnya meremas-remas susunya Nina yang montok itu. Nina mulai mendesah-desah tak karuan.
Tak puas hanya meremas, semenit kemudian sambil tetap meremas-remas, Aku menghisap puting susu yang berwarna merah muda kecoklatan itu, bergantian kiri dan kanan.
“Oh.. Kak.. Kak..! Enak se.. ka.. li.. oh..!” desah Nina yang membakar gairahku. Jilatanku turun ke perut dan pusar, lalu turun terus sampai ke gundukan kecil milik Nina yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang masih sedikit.
“Ah.. Geli sekali, Kak.. Oh.. nikmat..!” desah Nina waktu Aku jilat Kelentitnya yang mulai mengeras karena rangsangan hebat yang aku ciptakan. Tanganku tak pernah lepas dari Susu Nina yang montok itu. Tiba-tiba, Nina memekik dan melenguh tertahan sambil mengeluarkan cairan vagina yang banyak sekali.
“Akh.. ah.. oh.. e.. nak.. Kak.. oh..!” Itulah orgasme pertamanya. Aku langsung menelan seluruh cairan itu. Rasanya gurih dan nikmat.
“Gimana Enak, Nin?” tanyaku sambil mencubit puting susunya.
“Wah, Kak! Nikmat sekali. Rasanya Nina terbang ke surga.” Jawabnya sambil meraih baju dalamnya. Melihat itu, Aku langsung mencegahnya.
“Tunggu, Masih ada yang lebih nikmat lagi.” Kataku.
“Sekarang kakak mau ajarin Nina yang kayak begitu” sambil menunjuk adegan di TV dimana serang perempuan yang sedang menghisap penis laki-laki.
“Gimana, mau?” Tanyaku menantang.
“Oke deh!” Nina menjawab dan langsung meraih penisku yang masih tertidur. Nina mengocok perlahan penisku itu seperti yang ada di TV. Lalu dengan malu-malu Dia memasukkannya ke mulutnya yang hangat sambil menyedot-nyedot dengan lembut. Mendapat perlakuan demikian langsung aja penis ku bangun. Terasa nikmat sekali diperlakukan demikian. Aku menahan Air maniku yang mau keluar. Karena belum saatnya. Setelah kurang lebih 15 menit diemut dan dibelai olah tangan halus Nina, penisku udah siap tempur.
“Nah sekarang pelajaran yang terakhir” Kataku. Nina menurut aja waktu Aku angkat Dia dan membaringkan di atas karpet. Nina juga diam waktu Aku mengesek-gesek penisku di mulut vaginanya yang masih perawan itu. Karena udah kering lagi, Aku kembali menjilat kelentit Nina sampai Vaginanya banjir lagi dengan cairan surga. Nina hanya pasrah saja ketika Aku memasukkan penisku ke dalam vaginanya.
“Ah.. Sakit, Kak.. oh.. Kak..!” jerit Nina ketika kepala penisku menerobos masuk. Dengan lembut Aku melumat bibirnya supaya Nina tenang. Setelah itu kembali Aku menekan pinggulku.
“Oh.. Nina.. sempit sekali.. Kamu memang masih perawan, oh..!” Nina hanya memejamkan mata sambil menahan rasa sakit di vaginanya.
Setelah berjuang dengan susah payah, Bless..!
“Akh.. Kak.. sakit..!” Nina memekik tertahan ketika Aku berhasil mencoblos keperawanannya dengan penisku. Terus saja Aku tekan sampai mentok, lalu Aku memeluk erat Nina dan berusaha menenangkan Dia dengan lumatan-lumatan serta remasan-remasan yang lembut di payudaranya. Setelah tenang, Aku langsung menggenjot Nina dengan seluruh kemampuanku.
“Oh.. e.. oo.. hh.., ss.. ah..!” Nina mendesah tanpa arti. Kepalanya kekanan-kekiri menahan nikmat. Nafasnya mulai memburu. Tanganku tak pernah lepas dari payudara yang sejak tadi keremas-remas terus. Karena masih rapat sekali, penisku terasa seperti di remas-remas oleh vaginanya Nina,
“Oh.. Nin, enak sekali vaginamu ini, oh..!” Aku mendesah nikmat.
“Gimana, enak? nikmat?” tanyaku sambil terus menggenjot Nina.
“enak.. sekali, Kak.. oh.. nikmat. Te.. rus.. terus, Kak.. oh..!” Desah Nina.
Setelah kurang lebih 25 menit Aku menggenjot Nina, tiba-tiba Nina mengejang.
“K.. Kak..! Nina udah enggak tahan. Nina mau pi.. piss.. oh..!” Kata Nina sambil tersengal-sengal.
“Sabar, Nin! Kita keluarkan Bersama-sama, yah! Satu..” Aku semakin mempercepat gerakan pinggulku.
“Dua.., Ti.. nggak.. oh.. yess..!” Aku Menyemburkan Spermaku, croot.. croot.. croott..! Dan bersamaan dengan itu Nina juga mengalami orgasme.
“Akh.. oh.. yess..!” Nina menyiram kepala penisku dengan cairan orgasmenya. Terasa hangat sekali dan nikmat. Kami saling berpelukan menikmati indahnya orgasme. Setelah penisku menciut di dalam vagina Nina, aku mencabutya. Dan langsung terbaring di samping Nina. Kulihat Nina masih tersengal-sengal. Sambil tersenyum puas, Aku mengecup dahi Nina dan berkata
“Thank’s Nina! Kamu telah memberikan harta berhargamu kepada kakak. Kamu menyesal?” Sambil tersenyum Nina menggelengkan kepalanya dan berkata,
“Kakak hebat. Nina bisa belajar banyak tentang Sex malam ini. Dan Nina Serahkan mahkota Nina karena Nina percaya kakak menyayangi Nina. Kakak tak akan ninggalin Nina. Thank’s ya Kak! Yang tadi itu nikmat sekali. Rasanya seperti di surga.”
Kemudian kami membenahi diri dan membersihkan darah perawan Nina yang berceceran di karpet. Masih memakai BH dan celana dalam, Nina minta Aku memandikan Dia seperti yang Aku lakukan sekitar enam tahun yang lalu. Aku menuruti kemauannya. Dan kamipun madi bareng malam itu. Sementara mandi, pikiran ngereskupun muncul lagi ketika melihat payudara Nina yang mengkilat kena air dari shower. Langsung aja kupeluk Nina dari belakang sambil kuremas payudaranya.
“Mau lagi nih..!” Kata Nina menggoda. Birahiku langsung naik digoda begitu.
“Tapi di tempat tidur aja, Kak. Nina capek berdiri” kata Nina berbisik. Aku langsung menggendong Nina ke tempat tidurnya dan menggenjot Nina di sana. Kembali kami merasakan nikmatnya surga dunia malam itu. Setelah itu kami kelelahan dan langsung tertidur pulas.
Pagi harinya, aku bangun dan Nina tak ada disampingku. Aku mencari-cari tak tahunya ada di dapur sedang menyiapkan sarapan pagi. Maklum tak ada pembantu. Kulihat Nina hanya memakai kaos oblong dan celana dalam saja. Pantatnya yang aduhai, sangat elok dilihat dari belakang. Aku langsung menerjang Nina dari belakang sambil mengecup leher putihnya yang indah. Nina kaget dan langsung memutar badannya. Aku langsung mengecup bibir sensualnya.
“Wah.. orang ini enggak ada puasnya..!” kata Nina Menggoda. Langsung saja kucumbu Nina di dapur. Kemudian Dia melorotkan celana dalamku dan mulai menghisap penisku. Wah, ada kemajuan. Hisapannya semakin sempurna dan hebat. Aku pun tak mau kalah. Kuangkat Dia keatas meja dan menarik celana dalamnya dengan gigiku sampai lepas. Tanganku menyusup ke dalam kaos oblongnya. Dan ternyata Nina tak memakai BH. Langsung aja kuremas-remas susunya sambil kujilat-jilat kelentitnya. Nina minta-minta ampun dengan perlakuanku itu dan memohon supaya Aku menuntaskan kerjaanku dengan cepat.
“Kak.. masukin, Kak.. cepat.. oh.. Nina udah enggak tahan, nih!” Mendengar desahan itu, langsung aja kumasukkan penisku kedalam lubang surganya yang telah banjir dengan cairan pelumas. Penisku masuk dengan mulus karena Nina sudah tidak perawan lagi kayak tadi malam. Dengan leluasa Aku menggenjot Nina di atas meja makan.
Setelah sekitar 15 menit, Nina mengalami orgasme dan disusul dengan Aku yang menyemburkan spermaku di dalam vagina Nina.
“Oh.. enak.. Kak.. akh..!” desah Nina. Aku melenguh dengan keras
“Ah.. yes..! Nina, kamu memang hebat..”
Setelah itu kami sarapan dan mandi sama-sama. Lalu kami pergi ke Mall. Jalan-jalan.
Begitulah setiap harinya kami berdua selama seminggu. Setelah itu Om Bagas dan Tante Rita pulang tanpa curiga sedikitpun kamipun merahasiakan semuanya itu. Kalau ada kesempatan, kami sering melakukkannya di dalam kamarku selama sebulan kami membina hubungan terlarang ini. Sampai Aku harus pulang ke Manado. Nina menangis karena kepergianku. Tapi Aku berjanji akan kembali lagi dan memberikan Nina Kenikmatan yang tiada taranya.